Penampilan Seorang pembawa Acara
Penampilan Menarik Seorang Pembawa Acara (Foto: Style Motivation)

MC Formal: Definisi, Profesionalitas, Rundown, 3 Contoh Pembukaan dan Penutupan Berkesan

Diposting pada

Master of Ceremonies (MC) merujuk pada seorang pemimpin acara formal maupun informal, berikut penjelasan Apa sajakah peran seorang MC secara profesional, dengan pembukaan dan kata penutup berkesan.

Beritaku.id, Organisasi dan Komunikasi – Selama masa kehidupannya, manusia kerap kali menghadiri atau menyelenggarakan suatu acara. Misalnya pesta ulang tahun, upacara wisuda sekolah, rapat, konferensi, dan lain sebagainya.

Oleh Riska (Penulis Organisasi dan Komuniasi)

Layaknya sebuah rumah, acara-acara tersebut membutuhkan tuan rumah untuk membuka, menjaga keteraturan, lalu menutupnya dengan hangat.

Tugas tersebut merupakan tugas dari seseorang bertajuk Master of Ceremonies atau singkatan/akronim MC pada acara non formal maupun formal

Kesuksesan sebuah perhelatan juga yang menentukan adalah kehandalan seorang MC dalam menyajikan acara.

Ia menjadi pusat perhatian hadirin sepanjang waktu. Karenanya setiap gerak-gerik seorang MC pasti menjadi sorotan dan mempengaruhi atmosfer sebuah acara.

MC Profesional
Pembawa Acara Adalah Yang Memberikan Warna Pada Sebuah Kegiatan (Foto: Medium)

Lalu seperti apakah MC yang baik dan professional memimpin acara? Apa pula yang sebaiknya dia ucapkan pada saat menutup dan membuka sebuah perhelatan formal agar berkesan di hati hadirin?

Mari kita bahas bersama.

Definisi dan Istilah Lain dari MC

Menurut Douglas Harper, MC adalah “tuan rumah sekaligus pemimpin acara dalam panggung pertunjukan, hiburan, upacara, konferensi, pernikahan, dan acara-acara sejenis”.

Istilah MC untuk menyebut seorang pembawa acara telah menjadi istilah sejak selama ratusan tahun.

Baca juga beritaku: Pembukaan MC Menarik, 8 Syarat, Tugas Serta Contoh Susunan Acara

Sejarah Penggunaan Istilah MC

Dengan menelusuri sejarah, dapat kita ketahui bahwa istilah ini pertama kali teraplikasikan di Gereja Katolik pada abad ke-5.

MC dalam lingkungan Gereja Katolik merupakan pejabat Rumah Tangga Kepausan (Domus Pontificalis), yang bertanggung jawab atas kelancaran ritual-ritual keagamaan, membantu pelaksanaan tugas Sri Paus, serta mengatur penyelenggaraan liturgi.

Sedangkan di masa kini, istilah MC lebih sering kita temui dalam industri hiburan. Contohnya dalam acara Famili 100 yang terkenal di awal tahun 2000-an.

Acara kuis yang tayang pada salah satu stasiun TV swasta ini menggunakan MC bernama Sonny Tulung.

Selain bertugas memperkenalkan peserta dan mengajukan pertanyaan, Sonny berperan penting dalam memberikan dinamika pada acara.

Laju acara, naik-turunnya emosi penonton, sorak sorai, serta keseluruhan jalannya acara terkendali oleh Sonny melalui mikrofonnya. Pembawaan yang cerdas namun jenaka menjadikan Sonny salah satu MC paling terkenal di Indonesia, ketika itu.

Istilah Lain Dari MC

Selain MC, terdapat istilah lain seperti;

  1. Pembawa Acara,
  2. Pranatacara,
  3. Protokol,
  4. Presenter, dan
  5. Host.

Hal istilah tersebut adalah yang lazim dalam menyebut seseorang dengan tugas serupa.

Di luar itu, istilah MC juga kerap terdengar dalam istilah dunia musik hip-hop dan dansa elektronik.

Baca juga beritaku: Pembukaan Dakwah, 4 Contoh Sambutan Dan Ceramah (Sabar, Ikhlas, Sedekah, Ilmu)

Berbeda dengan pengertian sebelumnya. MC disini digunakan sebagai sebutan untuk seorang musisi, yang membawakan lagu garapannya sendiri.

Sebutan MC lazim di lekatkan pada nama sang musisi, contohnya seperti; MC Hammer, MC The Max, dan MC Jessie.

MC Formal Yang Baik dan Profesional

Seorang prajurit yang tidak mengenal pedangnya, tak lebih dari seorang petani dengan alat berkebun yang berbahaya. Alih-alih menggunakan ujung tajam untuk menumpas musuh, malah diri sendiri yang terjerembap dalam petaka.

Pembawa Acara Yang Smart
Selain Intonatif, Pembawa Acara Ini Juga Smart (Foto:Yukepo)

Sama seperti prajurit, seorang MC harus mengenal mikrofonnya dengan baik. Bagi seorang MC, panggung acara adalah medan perangnya.

Penguasaan Mikrofon

Untuk bisa berjaya di medan perang, MC yang baik mendapat tuntutan untuk mampu menggunakan mikrofon secara formal dan profesional sebagai senjata sekaligus sahabat terbaik.

Hal ini meliputi tata cara memegang mikrofon, jarak antara mikrofon dengan mulut, dan suara yang mereka hasilkan tiap-tiap jenis mikrofon.

Baik itu mikrofon wireless maupun dengan kabel, seoarang MC harus mampu menguasainya sebelum acara berlangsung.

Kapasitas Internal

Selain mikrofon, peralatan perang secara formal seorang MC juga berasal dari dalam dirinya sendiri.

Menjadi MC Formal Secara Profesional
Menjadi MC secara formal dalam berbagai acara (Foto: Maxresdefault )

Adapun kapasitas internal bagi seorang MC yang baik dan profesional dalam memimpin acara adalah:

  1. Rasa percaya diri,
  2. Wawasan luas,
  3. Etika,
  4. Kreatifitas, serta
  5. Selera humor

Hal ini akan menjadi zirah dan tameng pelindungnya.

Teknik

Selain peralatan perang dan kapasitas internal, teknik berperang juga perlu mendapat perhatian oleh seorang MC. Sebagai punggawa panggung, seorang MC bertugas memperkenalkan tiap-tiap pengisi acara.

Oleh sebab itu, seorang MC mutlak mempelajari latar belakang pengisi acara secara keseluruhan. Hal tersebut meliputi; nama asli, nama panggilan, profesi, jabatan, tempat dan tanggal lahir, prestasi, dan lain sebagainya.

Gairah dan Mood Peserta

Gairah Penonton Dari MC
Seorang MC Mampu Membangun Mood Pendengar (Foto: DJ Brian Mole)

Mengatur mood acara merupakan teknik perang lainnya yang wajib ada pada seorang MC. Rasa bosan merupakan musuh terbesar yang harus hilang dari acara.

Baca juga beritaku: Perbedaan Kata Pembuka Pembawa Acara Dan Orator Dengan 8 Persiapan

Body Language

Body language dan komando yang tersalurkan seorang MC, berperan menjaga gairah dan kemeriahan suasana. Suasana harus hidup, dengan emosi harus mendapatkan injeksi dinamika yang membangkitkan antusiasme hadirin.

Mulai dari renyah tawa, sedu sedan, hingga sorak sorai hadirin. Kondisi tersebut harus hadir melalui komando seorang MC.

Seorang MC yang baik mampu menggunakan semua alat dan teknik perang ini untuk menjembatani hadirin dengan keseluruhan unsur acara.

Namun, ada kalanya alat dan teknik dasar saja tidak cukup. Karenanya, berbagai senjata rahasia. Juga harus dimiliki oleh seorang MC.

Salah satunya adalah kemampuan multi bahasa. Bukan hanya kemampuan berbahasa asing, namun juga kemampuan berbahasa daerah.

Informasi dan komando bisa tersampaikan dengan lengkap, jenaka, dan menarik saat menggabungkan berbagai bahasa yang tersampaikan kepada hadirin secara umum.

Baca juga beritaku: Contoh Pembukaan Pidato, Sambutan Atau Ceramah Terbaik

Susunan Acara Formal

Setiap jengkal muka bumi memiliki bentuk dan cuaca yang berbeda.

Panas terik yang memanggang hamparan pasir gurun, desah angin sendu di sepanjang pesisir pantai, serta kabut yang menyertai undakan-undakan punggung gunung, merupakan medan perang para prajurit.

MC Secara Formal Mengarahkan Acara
Seorang MC secara Formal mengarahkan sebuah acara (Foto:Training SDM)

Sama halnya dengan bentangan alam, medan perang para MC juga berbeda tergantung jenis acaranya.

Untuk itu, membutuhkan peta untuk memandu setiap langkah yang tepat. Peta tersebut berbentuk susunan acara, yang secara singkat meliputi:

  1. Pembukaan
  2. Kata sambutan
  3. Isi pokok acara
  4. Penutup

Dari susunan acara singkat tersebut, susunan acara dapat kita kembangkan dan kita sesuaikan berdasarkan tema dan kebutuhan. Sebagai contoh, susunan acara seminar full day umumnya berbentuk seperti berikut:

  1. Pembukaan oleh MC
  2. Kata sambutan ketua panitia penyelenggara
  3. Kata sambutan ketua institusi penyelenggara
  4. Pembacaan doa bersama
  5. Materi dari narasumber (seminar sesi I)
  6. Coffee break (istirahat)
  7. Materi dari narasumber (seminar sesi II)
  8. Acara hiburan
  9. ISOMA (istirahat, shalat, makan)
  10. Materi dari narasumber (seminar sesi III)
  11. Materi dari narasumber (seminar sesi IV)
  12. Penyampaian kesimpulan darri keempat sesi seminar oleh MC
  13. Penutupan acara seminar

Seorang MC berperan penting dalam menjaga penyelenggaraan setiap susunan acara dengan baik. Setiap tahapan harus terlaksana dalam durasi waktu yang telah teralokasikan.

Selain memimpin jalannya susunan acara, seorang MC juga bertugas mengkoordinasikan susunan acara pada seluruh unsur penyelenggara.

Contoh Teks: Kalimat Pembuka MC Formal Memukau

Kalimat pembuka merupakan kesan pertama yang tersampaikan oleh seorang MC. Untuk merebut fokus hadirin, menjaring perhatian melalui indra pendengaran, berikut beberapa contoh kalimat pembuka yang memukau perhatian:

Acara Sosialisasi

Informasi terbentuk melalui rangkaian kata dan angka, bersatu dalam guratan aksara pada serat-serat kertas putih.

Sayangnya, kata tak selalu berwarna, begitu pula angka yang tak selamanya bermakna. Telah hadir di antara kita, para narasumber yang akan memberikan warna pada jalinan kata, serta menghadirkan makna pada angka.

Namun sebelum memulai, ada baiknya kita panjatkan terlebih dahulu rasa syukur kita pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas seizin-Nya lah kita dapat berkumpul pada hari ini.

Acara Pernikahan

Diatas arus tenang sungai keperakan, dinaungi sulur, dahan, dan ranting prem musim semi, sepasang itik mandarin berenang bersisian.

Pembawa Acara Pernikahan
Pembawa Acara Pernikahan (Foto: Guratgarut)

Senantiasa bersama mengikuti arus, memadu kasih menuju keabadian.

Pada hari yang berbahagia ini, kita akan menyaksikan penyatuan dua insan manusia, yang rasa cintanya bersinar menyilaukan, laiknya kilauan bulu itik mandarin.

Untuk memulai upacara penyatuan sepasang kekasih, marilah kita panjatkan doa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

Acara Rapat

Hitam tak selalu salah, begitu pula putih yang tak selamanya benar. Bagaikan dua sisi uang logam, hitam dan putih senantiasa bersisian, saling bersandar mengarungi kefanaan dunia.

Hitam tinta kertas putih, siapakah yang benar, dan apakah ada yang salah? Pada kesempatan hari ini, para narasumber akan memaparkan pertanggung jawaban pekerjaannya. Menjelaskan makna hitam diatas putih.

MC Acara Rapat Formal
MC Pada sebuah acara Rapat (Foto: Fresh Consultant)

Untuk itu, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada sang Illahi, agar rapat pertanggung jawaban ini dapat terlaksana dengan baik hingga akhir acara.

Demikian beberapa contoh kalimat pembukaan yang bervariasi. Dengan menggunakan retorika, rasa monoton dapat kita kurangi, perhatian hadirin dapat terjaring agar terfokus pada rangkaian acara.

Contoh Susunan Kata Penutup yang Berkesan

Seperti halnya kalimat (Kata) pembuka, kalimat penutup juga harus bervariasi. Bagian terakhir acara ini merupakan kesempatan pamungkas untuk MC secara formal memancangkan kesan pada benak hadirin.

Berikut beberapa contoh kalimat penutup yang tidak monoton:

  1. Pada hari ini kita berkumpul, merenda sapa, merajut kata, bersama-sama menuliskan sebuah kisah di buku kehidupan. Lembaran-lembaran kosong kini telah terisi.
    Ada awal pasti ada akhir. Kini saatnya kita mengakhiri kisah ini, menutup lembaran-lembaran kata untuk bersiap menulis kisah-kisah lainnya.
  2. Kepada segenap hadirin, kami mengucapkan terima kasih atas kerelaannya mengikuti rangkaian acara hingga akhir. Selamat jalan, sampai bertemu di pertemuan yang lain, di awal kisah yang lain.
  3. Kini kita telah sampai di ujung acara. Seluruh rangkaian acara telah kita selesaikan bersama dengan baik. Terima kasih kami ucapkan atas atensi para hadirin.
    Kita memang harus berpisah disini. Namun janganlah bersedih, sebab akhir bukan selalu tentang penutup, melainkan bisa tentang sebuah awal baru.
  4. Pada pagi ini kita memulai sebuah perjalanan, bersama-sama bertualang menyelami kisah anak manusia.
    Sekarang, kita telah sampai di akhir perjalanan, jalan kita kembali bercabang, sayap kita menunggang angin yang mengarah ke mata angin berbeda. Namun perpisahan ini, marilah kita lalui dengan senyuman, karena kegembiraan merupakan makanan penutup kehidupan, dan bukan merupakan hidangan utamanya.

Pantun Dalam Acara Penutupan

Sebuah acara juga bisa ditutup menggunakan pantun. Tujuannya agar menghadirkan suasana jenaka, yang membuat hadirin mendapatkan kesan yang menyenangkan saat menghadiri acara.

Berikut beberapa pantun yang bisa digunakan untuk menutup acara:

  1. Bunga melati harum mewangi,
    Wanginya sampai di ujung jalan,
    Saya ucapkan terima kasih,
    Untuk waktu yang anda berikan.
  2. Pak Robi pulang ke rumah,
    Rumah pak Robi besar dan elegan,
    Ucapan saya mungkin ada yang salah,
    Saya mohon untuk dimaafkan.
  3. Ada anak main ke kali,
    Anak ini bawa kue setoples,
    Saya tutup acara ini,
    Sampai jumpa dan semoga sukses.
  4. Makan soto ditraktir Dekan,
    Karena kita sama-sama fans Barcelona,
    Terima kasih sudah memperhatikan,
    Panduan saya yang sungguh mempesona.

Demikian pembahasan tentang MC (Master Of Ceremony) dalam berbagai acara formal maupun non formal, secara baik dan profesional, dengan pembukaan dan penutup yang menarik.

Daftar Pustaka

  1. Harper, Douglas. Emcee. Online Etymology Dictionary. Diakses pada 19 Januari 2021.
  2. Edwards, Paul. 2009. How to Rap: The Art & Science of the Hip-Hop MC. Chicago: Chicago Review Press.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *