Mengenal Tanaman Araceae

Diposting pada

Araceae ada;ah tanaman berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Kalimantan. Tidak ada yang menyangka tanaman ini akan menjadi viral karena umumnya masyarakat mengkonsumsinya sebagai pengganti beras. Namun berbeda pula dengan Araceae yang berasal dari luar negeri.

Beritaku.id, Lestari – Tingginya minat terhadap tanaman hias di masa pandemi membuat masyarakat ingin mengenal lebih jauh berbagai jenis tanaman keluarga Araceae. Mengapa mereka menjadi mahal? Bagaimana cara merawatnya agar bernilai mahal? Apa ciri-cirinya sehingga Anda tidak tertipu?

Oleh Tika (Penulis Gaya Hidup)

Tanaman Araceae
Saah satu contoh Araceae (Wikipedia)

Tanaman Araceae Berasal dari Daerah Apa?

tanaman araceae
Jnis-jenis Araceae (Pinterest)

Araceae merupakan umbi-umbian dan sudah menjadi budaya manusia sejak zaman purba untuk mengkonsumsinya. Jenis umbi ini telah mencakup ke berbagai belahan dunia.

Ada bonggol yang tumbuh di bagian bawah tanah. Ada daun sebanyak 2 sampai 5 helai dengan tangkai berwarna hijau, garis-garis hijau tua, atau keunguan.

Pembungaan ada di dalam tongkol bagian ketiak. Untuk marga Monstera, ada sekitar 38 spesies, salah satunya adalah Monstera Adansonii atau janda bolong.

Nama tersebut berasal dari bahasa Jawa. Karakteristiknya adalah daun yang bolong. Tumbuhan jenis araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil. Ciri khasnya bunga majemuk bertingkat, tongkol yang sedang, dan dapat sebagai sumber pangan, obat dan tanaman hias.

Kini seluruh duia sedang tersrang tren bercocok tanam. Baik itu tanaman hias maupun tanaman konsumsi. Adanya pandemi membuat kesadaran masyarakat menjadi tinggi akan pentingnya menjaga bumi dan bertahan hidup.

Kondisi ‘panic buying‘ yang terjadi di awal pandemi seolah membuktikan bahwa setiap orang harus memiliki beberapa sumber makanan. Awalnya masyarakat menanam umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan. Namun tren tersebut bergeser menjadi kecintaan terhadap tanaman hias. Bahkan harganya pun tidak main-main.

Tren Araceae

Tren Araceae (Cepolina)

Mereka yang memang memiliki uang lebih untuk mengikuti tren dan tidak terkena dampak pandemi akan dengan senang hati membeli tanaman seharga jutaan rupiah.

Kondisi yang mirip seperti ini dulu pernah terjadi. Saat tanman gelombang cinta menjamur, masyarakat mengikuti tren tersebut ddan mulai menanam.

Lambat laun harganya semakin turun karena ketersediaan pasar yang sangat mencukupi bahkan lebih. Akhirnya saat ini masihkah Anda mendengar tanaman gelombang cinta memiliki harga yang fantastis?

Sebelum terjebak dengan kondisi yang mirip, mari sama-sama mengenal lebih jauh mengenai tanaman ini. Golongan Araceae yang saat ini sedang membius banyak orang. Seperti apa ciri-cirinya?

Apa Ciri-ciri Tanaman Araceae

Daun Ala Araceae (Pikiran Rakyat)

Sangat mudah mengenalinya dari bentuk daun serta coraknya yang beraneka ragam. Ada juga bunga tongkol yang seludang nya memiliki warna-warni.

Terdapat lebih dari 600 jenis tanaman ini di Indonesia. Kalimantan merupakan surga bagi berbagai jenis Araceae. Masyarakat lebih mengenal sebagai tanaman pangan terutama dari jenis talas-talasan.

Sekarang golongan Araceae banyak memiliki peminat dari golongan pecinta tanaman hias.

Bentuk daunnya yang indah dan peralatan perawatannya yang relatif mudah membuatnya semakin banjir peminat.

Sebagian besar hidup di dataran rendah hingga sedang. Kelompok ini hanya memerlukan habitat hidup dengan humus lembab dan berpori.

Jenis-jenis Tanaman Araceae

Jenis-jenis yang berpotensi sebagai tanaman hias adalah alocasia, spathiphyllum, rhaphidophora, homalomena, dan calladium.

Untuk Araceae asli Indonesia memiliki bentuk daun yang unik yang tidak kalah cantik dengan Monstera Lentera yang merupakan jenis dari luar negeri yang saat ini sedang naik daun.

Salah satu arah yang dapat digunakan sebagai obat adalah alocasia longiloba sebagai obat luka.

Ada pula ciri-ciri dari salah satu jenis araceae yaitu caladium atau keladi adalah daunnya yang melebar berbentuk seperti anak panah atau lebih mirip kuping gajah.

Warnanya eksotis dan bentuknya cantik. Ada beberapa jenis dan salah satunya adalah keladi kuping atau alocasia poli dan colocasia untuk caladium.

Bentuk daunnya seperti timbul hati atau jantung, daunnya licin dan mengandung lapisan lilin, dan tidak pernah lebih dari 1 meter.

Batangnya tipis. Bagian-bagian unik tersebut merupakan daya tarik dari jenis tanaman ini.

Sesuatu yang ‘tidak normal’ menjadi daya tarik tersendiri dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.


Bagaimana Cara Perawatan

Araceae (Kebun Raya Bali)

Cara merawatnya adalah:

Pertama, mengatur tata letak tanaman. Hindari dari guyuran hujan yang cukup deras karena dapat mengakibatkan dahannya menjadi patah.

Kedua, tanaman jenis ini membutuhkan air yang cukup. Melakukan penyiraman hanya satu sampai dua kali sehari merupakan catatan penting.

Ketiga, berikan tanaman itu pupuk yang mengandung banyak zat kapur sehingga batang keladi memiliki kandungan kalsium yang cukup. Disamping itu, tanaman akan terhindar dari hama.

Terakhir, pilih pot yang sesuai. Letakkan di pot yang tidak terlalu besar sehingga tunas barunya cepat tumbuh dan lebih subur.

Perbedaan Perawatan jenis Tanaman Araceae

Jenis Lain Araceae (Freepik)

Berbeda halnya dengan cara merawat janda bolong atau Marga monstera. Pertama adalah kontrol kelembaban. Araceae merupakan tumbuhan yang menyukai tanah berpori dan lingkungan yang lembab dengan intensitas sinar matahari yang sedang. Tapi jangan sampai terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama. Maka usahakan pH tanah adalah 5 hingga 7,5 dengan suhu lingkungan antara 21 sampai 29 derajat Celcius.

Kemudian mengurangi penyiraman tanaman jika sudah terkena guyuran air hujan. Lalu untuk pemilihan pupuk dan pemberian pupuk, lakukan ketika tanaman sedang aktif tumbuh dan gunakan pupuk yang 100% larut dalam air. Contohnya adalah pupuk dengan kandungan konsentrasi Nitrogen yang tinggi.

Potong batang yang memiliki penyakit atau terserang hama agar tidak menyebar ke bagian yang lain. Untuk menjaga kesuburannya dapat juga dengan menggunakan air cucian beras.


Harga Jual Tanaman Araceae

Saat ini tanaman dari famili atau keluarga araceae memang masih merajai pasaran tanaman hias di Indonesia. Terutama genus philodendron, alocasia, caladium, anthurium, maupun singonium. Untuk harga memang tergantung dari jumlah daun, corak daun, kelangkaan, dan usia tanaman.

Tidak ada patokan yang pasti mengenai harga. Permintaan yang tinggi saat ini tidak seimbang dengan tersedianya tanaman. Harga pun menjadi tinggi karena sesuai dengan hukum pasar. Ketika ketersediaan tanaman tidak bisa mencukupi permintaan, maka hal itu membuat harga menjadi tinggi.

Ada sebagian dari tanaman tersebut yang yang memiliki harga puluhan juta rupiah dan itu bukanlah harga yang mahal bagi sebagian individu. Namun juga tidak sedikit yang menganggap bahwa ratusan ribu saja sudah termasuk mahal untuk sebuah tanaman.

Tanaman Sejenis

Untuk menyalurkan hobi dan sebagai investasi, tanaman-tanaman ini bisa untuk dijual kembali maupun dikembangkan. Beberapa jenis tanaman golongan ini yang viral di tahun 2021 antara lain:

Aroid

Tanaman ini memiliki harga yang melambung walaupun tidak terlalu nampak cantik. Memiliki daya tarik yang ternyata terletak pada gelombang di sisi daunnya yang lebar. Itulah yang menjadi daya tariknya. Ia merupakan anggota keluarga dari beberapa tanaman hias jenis Araceae.

Philodendron

Philodendron Birkin

Adanya kontras warna pada tulang daun tanaman menyebabkan ia memiliki daya tarik khas. Warna cerah pada tulang daun nampak rumit juga menjadi daya tarik tersendiri. Harga bibitnya sekitar Rp400.000 dan harga tanamannya mencapai jutaan rupiah.

Philodendron Florida beauty

Bentuk daunnya sederhana dengan pigmen daun yang tidak beraturan sehingga menciptakan berkas cerah pada daun. Tanaman inilah yang membuatnya menarik dan mendapat julukan cantik. Kecantikan dari Florida, begitulah kurang lebih jika mengartikan unsur nama pada tanman ini.

Monstera

Monstera Variegata
Caladium (Pinterest)

Daya tarik dari tanaman ini monstera variegata adalah corak belang pada daun tanaman ini membuatnya menarik. Dan jenis varigata ini merupakan jenis yang memiliki kelainan klorofil daun sehingga ada warna belang pada daun. Harga jualnya tergantung pada kelainan warna yang dapat membentuk corak.

Untuk corak hijau putih dan berbentuk rapi, harga jualnya bisa mencapai satu sampai satu setengah juta rupiah per daun. Untuk potnya yang rimbun harga jual tanaman bisa mencapai 10 juta rupiah. Jadi kebanyakan para pecinta tanaman hias akan membeli yang sudah rimbun. Sedangkan pedagang eceran akan membeli jumlah daun yang sedikit dan membudidayakannya sendiri. Sehingga mereka mendapat keuntungan lebih banyak ketika menjualnya.

Monstera Obliqua

Belakangan namanya populer dengan janda bolong karena adanya lubang pada permukaan daun. Tanaman ini memiliki harga Rp150.000 per daun dan. Untuk satu pot rimbun maka harganya bisa mencapai 50 juta rupiah. Terbilang cukup langka karena permintaan yang tinggi dan sedikitnya tanaman, membuat harga semakin mahal. Butuh waktu untuk menumbuhkan tanaman ini.

Aglonema

Merupakan tanaman hias Sultan karena memang harganya mahal. Harganya bisa mencapai 660 juta rupiah dalam 1 pot. Awalya sultan Brunei Darussalam yang memperkenalkan tanaman ini di kerajaannya. Oleh sebab itu, ia mendapat julukan tanaman sultan.

Philodendron Minima Variegata memiliki bentuk daun yang unik dengan bercak pigmen pada daun adalah penyebab tanaman hias ini viral. Ditambah lagi dengan kelangkaannya sehingga harga rata-ratanya mencapai puluhan juta rupiah. Semakin cantik bercak-bercak cerah yang menghiasi daun harga jualnya akan semakin mahal.

Cara menanam Tanaman Araceae yang tepat

Leptodiptera (Australian Leptodiptera)

Sebelum memutuskan untuk menanam tanaman golongan Araceae, ada baiknya Anda meneliti terlebih dulu mengenai keaslian dan harga yang ada di pasaran. Pemilihan lokasi penanaman serta media tanam juga patut mendapat perhatian.

Jangan sampai tanaman yang baru dibeli tdak mampu beradaptasi pada lingkungan yang baru. Ada baiknya menunggu tren agak turun sehingga mendapatkan harga yang wajar.

Namun jangan salah, niat baik Anda menanam tanaman patut mendapatkan apresiasi. Kita saat ini memang tnegah membutuhkan lebih banyak udara segar. Sebab itu menanam tanman hias enjadi trend di masa pandemi. Udara yang segar membentuk imunitas tubuh yang bagus.

Sadar akan hal itu, maka sangat bijak jika kita mulai menanam dan tidak hanya mengeksploitasi hasil bumi. Tapi Anda harus berkomitmen untuk merawat tanaman-tanaan tersebut, terutama jika memiliki lahan yang cukup.

Dengan tidak membatasi tanaman pada pot, maka penyerapan air tanah juga menjadi lebih baik. Adanya tanaman justru mencegah bencana banjir yang kerap mengintai masyarakat perkotaan. Longsor juga dapat sedikit dihindari karena akar tanaman mengokohkan tanah.

Tips bertanam

Berbicara mengenai tanaman, ada baiknya juga menanam tanaman yang tidak hanya indah namun juga dapat membantu mengurangi uang belanja seperti sayuran dan buah-buahan. Dengan demikian kita akan terbiasa bertahan hidup sekalipun sulit mendapatkan makanan. Adanya talas juga dapat menjadi pilihan untuk konsumsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *