Pemberontakan dari peristiwa Republik Maluku Selatan
Pemberontakan RMS (Foto: theinsidemag.com)

Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Diposting pada

Pemberontakan Republik Maluku Selatan, adalah fenomena daripada Somoukil untuk mempertahankan sebuah kedaulatan wilayah negara Maluku, yang berakhir pada pengeksekusian. Terdapat sejarah hingga alasan mengapa hal tersebut terjadi. Jadi, begini jelasnya.

Beritaku.id, Pendidikan_– Gaungan keadilan merupakan sebuah senjata paling ampuh dalam mempertahankan kedaulatan. Tapi, hal ini juga tidak serta-merta sebuah gaungan dapat tersuarakan dengan lantang. Karena kita tidak pernah tahu, bagaimana pada akhir masa nasib kita nanti jika kita, sama-sama menggaungkan hal yang sama.

Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Pendidikan)

Hai, bertemu dengan tagline tulisan yang dirindukan, asa rindu untuk kamu, yang masih berjibaku dengan lapang yang terasa mencekam.

Membuatmu enggan berlari, menghindar, bahkan untuk sekedar bernafas pun tidak bisa. Rasanya, sangatlah sulit, jika berada dalam sebuah perasaan, keadaan, yang mana mengharuskan kita untuk selalu waspada.

Merelakan nyawa demi sebuah keadilan, serta menghapus ketimpangan yang ada. Benar, sangat pedih kisah-kisah demikian.

Hal ini juga yang akan kita bahas dalam artikel kali ini, yakni sebuah pemberontakan pada tanah Republik Maluku Selatan. Berikut pembahasannya.

Penyebab Pemberontakan RMS

Awal pemberontakan Republik Maluku Selatan
Sejarah pemberontakan RMS (Foto: cerdika.com)

Kita mulai dari awal sebuah pembentukan RMS ini, yang mana ternyata ada keterkaitan dengan pemberontakan andi Aziz, yang mana ia menginginkan NIT menjadi negara sendiri, dan memiliki kewenangan layaknya sebuah wilayah Negara.

Kala itu, beberapa wilayah Indonesia sekarang yang dulunya adalah terdiri dari negara-negara, lambat laun ikut dalam bagian dari negara Indonesia, seperti Federasi Kalimantan, dan sebagainya.

Sedangkan NIT menolak mentah-mentah, bahkan membuat sebuah pemberontakan. Usut punya usut, Andi Aziz dibantu oleh salah satu tokoh yang nantinya akan menjadi pencetus dari RMS tersebut.

Dengan melancarkan berbagai propaganda, serta meluaskan ke beberapa lapisan masyarakat, akhirnya mereka berdua berhasil, dan menangkap beberapa tentara Indonesia yang mangkal di wilayah NIT.

Mengerti hal demikian, maka pemerintah meminta untuk melakukan perundingan yang akhirnya pihak dari Indonesia ke NIT, tapi malah menimbulkan kesalahpahaman dan berujung pada peperangan.

Baca juga beritaku: Pemberontakan Andi Azis: Tujuan, Tokoh, Dampak, Penumpasan

Singkat cerita akhirnya Andi Aziz sebagai tokoh pemberontakan NIT, tertangkap setelah adanya perintah dari pemerintah yang ia tidak hiraukan sebanyak 3 kali.

Mendengar hal demikian, tokoh dari dalang pemberontakan RMS pun, akhirnya kabur dan pergi ke wilayah Maluku untuk melancarkan propagandanya, serta menjadikan wilayah tersebut sebagai negara, dengan ia yang menjadi pemimpinnya.

Tokoh Pemberontakan RMS

Pertempuran APRIS dengan RMS (Foto: ceknricek.com)

Siapa lagi jika bukan Christian Robert Steve Somoukil, yang merupakan sosok dari dalang pemberontakan RMS. Beliau lahir pada tanggal 13 Oktober tahun 1905, di Surabaya.

Beliau adalah orang dari kalangan akademik, dengan riwayat dirinya pernah pergi ke Belanda untuk menuntut ilmu Hukum, di Universitas Leiden, dan lulus pada tahun 1934.

Sebelum adanya pemberontakan tersebut, Somoukil sendiri sudah memiliki riwayat catatan kriminal pada masa tersebut, salah satunya adalah penangkapan dirinya oleh pemerintahan Jepang.

Ia harus mengasingkan diri ke Burma, Thailand. Meski demikian, hal tersebut tidak sepenuhnya menjadi kesalahannya. Hal ini merujuk kepada pemerintahan Jepang yang memang terkenal dengan keganasannya kepada warga pribumi Indonesia.

Singkat cerita akhirnya beliau pergi ke Maluku dan membuat RMS, atau Republik Maluku Selatan. Yang mana dirinya menjadi mentri luar negeri kala itu, tepatnya pada bulan April tahun 1950.

Hingga selang 1 bulan kemudian, ia menjabat sebagai presiden pada bulan Mei 1950, sampai dengan pada tahun 1966.

Dalam pembentukan serta pemerintahannya, ada begitu banyak pihak yang tidak menginginkan adanya pembentukan RMS tersebut, mereka, menginginkan Maluku seperti negara-negara bagian lain.

Yang mana mereka pada akhirnya menjadi bagian dari Indonesia. Sontak mengetahui hal tersebut, atas perintah daripada Somoukil, orang-orang tersebut akhirnya ditangkap secara diam-diam.

Mengetahui hal tersebut, akhirnya pihak daripada pemerintah membuat sebuah inisiatif untuk berunding dengan pihak dari RMS tersebut.

Waktu, Latar Belakang, dan Cara Penumpasan

Strategi membuat RMS tertumpas (Foto: beritabeta.com)

Namun sebelum adanya inisiatif tersebut, pihak daripada RMS telah membuat pasukan pertahanan, yang mana nantinya akan menjadi persiapan jika ada pihak-pihak yang menginginkan wilayahnya untuk bergabung dengan Indonesia.

Kembali dengan inisiatif daripada Indonesia, mereka menginginkan untuk berdiskusi tentang kenapa dan apa alasannya.

Hal ini merujuk kepada pendapat daripada pemerintah Indonesia, yang mengatakan bahwa RMS atau Republik Maluku Selatan tersebut, sangat bertentangan dengan pemerintah wilayah yang sah.

Baca juga beritaku: Ketukan Palu Sidang: Sejarah Awal dan Arti Jumlah Ketukan Palu

Meski demikian bukannya mendapatkan sambutan yang hangat dan sesuai dengan apa yang menjadi ekspektasi, pihak dari RMS menolak adanya perundingan tersebut kepada pemerintah Indonesia.

Alhasil, pihak dari Indonesia mulai mengerahkan tentara APRIS mereka yang dipimpin oleh panglima yang sama saat pemberontakan Andi Aziz pada waktu tersebut.

Penumpasan Oleh APRIS atas Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Penumpasan RMS (Foto: nasional.okezone.com)

Siapa lagi jika bukan Kolonel K.E Kaliwarang, yang merupakan panglima dari Indonesia, yang cara kepemimpinan serta dalam penumpasan sebuah peristiwa tertentu, sudah tidak diragukan lagi keahliannya.

Hal tersebut merujuk kepada riwayatnya yang dengan gagah, berani, dan cerdik, menumpaskan pemberontakan Andi Aziz yang sangat pelik kala itu.

Lalu pemerintah Indonesia akhirnya memerintahkan beliau untuk mengerahkan tenaga militer untuk menumpaskan pemerintahan RMS tersebut, yang dirasa sudah mengancam daripada kehidupan masyarakat di sana.

Usut punya usut, ternyata dalam pembentukan RMS pun, ada beberapa unsur-unsur paksaan, yang akhirnya menjadi penyebab RMS tersebut berdiri di tanah Maluku.

Peperangan menjadi keos, dan sangat sengiit kala itu. Pihak dari RMS dengan militer mereka yang dipimpin oleh D.J Samson Mayor, yang merupakan mantan panglima militer dari KNIL.

Singkat cerita, akhirnya pihak daripada RMS yakni presiden mereka sendiri, Somoukil ditangkap dan mendapatkan hukuman mati.

Beliau mendapatkan eksekusi dari hukuman tersebut pada tanggal 12 April tahun 1966, tepatnya di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Kala itu beliau sudah menginjak usia 60 tahun.

Lalu dari peristiwa tersebut, wilayah Maluku yang awalnya menjadi kekuasaan daripada RMS atau Republik Maluku Selatan ini, akhirnya bergabung dengan Indonesia.

Tujuan Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Tujuan adanya pemberontakan Republik Maluku Selatan
Tujuan dari pemberontakan RMS (Foto: kelasips.com)

Tapi, apa sebenarnya tujuan daripada pemberontakan tersebut? Ya, sebuah pergerakan tertentu, berjalan, dan banyak orang yang bergabung di sana, pasti ada tujuan yang mendasar.

Yang mana tujuan tersebut menjadi titik awal daripada berjalannya komunitas atau pergerakan tersebut. Hal inilah yang juga menjadi dasar adanya pemberontakan dari Republik Maluku Selatan, berlangsung sangat keos.

Serta benar-benar mempertahankan wilayah mereka. Terutama dengan tokoh utama yang menjadi dalangnya adalah Somoukil.

Karena rencana untuk mempertahankan NIT menjadi kedaulatan Negara dengan membuat sebuah negara sendiri dan wilayah kekuasaan otonom sendiri pupus, akhirnya beliau beralih ke Maluku, dan sempat berhasil.

Baca juga beritaku: Sejarah Singkat Keamiran Cordoba

Mempunyai wilayah kekuasaan, dengan beberapa menteri di dalamnya, serta kekuatan militer yang bukan dari orang-orang yang sembarangan. Mereka rata-rata adalah mantan daripada tentara militer KNIL.

Yang mana kala itu sangat mutakhir semua trik mereka dalam melumpuhkan musuh pada perang besar dunia, yakni perang dunia I dan II.

Hingga pada akhirnya, pihak dari RMS lumpuh dan tunduk pada kekuatan daripada militer Indonesia, serta dalang utama dari pemberontakan ini juga mendapatkan hukuman yang setimpal kala itu.

Pemimpin Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Christian Robert Steve Somoukil (Foto: donisetyawan.com)

Seperti yang sudah kita tahu sebelumnya, bahwasannya pemberontakan daripada Republik Maluku Selatan, di dalangi oleh Christian Robert Steve Somoukil.

Yang mungkin banyak orang menyangka, bahwa beliau berasal dari orang asing, dan bukan berasal dari Indonesia. Nyatanya dalam catatan sejarah, beliau lahir di Surabaya, tepatnya pada tanggal 12 Oktober tahun 1905.

Beliau memiliki satu bakat, yang mana dirinya sangat mahir dalam bahasa Belanda. Hal itu juga yang menjadi strateginya, saat ia sedang berada pada persidangan atas kesalahan yang ia perbuat.

Somoukil selalu menyangkal atas apa yang ia perbuat dengan menggunakan bahasa Belanda kala itu. Padahal semua orang tau bahkan hakim dari persidangan tersebut paham.

Bahwasannya bahasa ibu daripada Somoukil adalah bahasa Melayu. Karena peliknya sebuah perdebatan yang tiada henti, hal tersebut tetap memberikan titik cerah daripada persidangan tersebut.

Dengan membuahkan hasil, ialah Somoukil mendapat hukuman mati saat itu juga, dan mendapat pengeksekusian di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.

Wilayah Maluku Sekarang

Jembatan Ikon Maluku (Foto: pegipegi.com)

Sekarang wilayah Maluku sudah menjadi wilayah yang memiliki potensi yang luar biasa, bahkan telah menjadi wilayah bagian daripada Indonesia yang memiliki keunikannya tersendiri.

Baca juga beritaku: Mengenal Sepak Terjang 15 Pemimpin Islam Kekhalifahan Damaskus

Bahkan telah memiliki kepemerintahan Daerah, dan juga mempunyai visi misi. Untuk visi dari wilayah Maluku ini adalah sebagai berikut:

Maluku terkelola secara jujur, bersih serta melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan Kepulauan.

Untuk misinya sendiri ada beberapa, antara lain:

  • Mewujudkan sebuah birokrasi yang jujur, dinamis, bersih serta melayani
  • Meningkatkan tingkat kesehatan dan pendidikan, dengan taraf murah serta terjangkau
  • Membuat pengelolaan sumber daya alam dengan prinsip berkelanjutan
  • Meningkatkan infrastruktur serta konektivitas antar pulau atau gugus pulau
  • Mewujudkan kondisi yang kondusif, untuk bidang investasi, budaya, serta pariwisata.
  • Mewujudkan SDM yang profesional, kreatif, mandiri serta berprestasi.

Selain itu, kota Maluku juga memiliki potensi daerah yang luar biasa, dan menjadikan kota tersebut mempunyai daya tarik dari berbagai pihak.

Yang mana ada sekitar 4 aspek potensi daerah di Maluku, yang menjadi pusat perhatian beberapa pihak. Antara lain seperti bidang ekonomi atau investasi, lalu perikanan, pariwisata, serta energi dan SDA atau sumber daya alam mereka.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai pemberontakan Republik Maluku Selatan. Dari beberapa pembahasan tersebut, kita menjadi lebih mengerti bahwa Indonesia, menyatukan beberapa wilayahnya bukan hal yang dapat kita anggap enteng.

Dibalik dari penyatuan tersebut, ada berbagai perjuangan, yang mana berusaha untuk menyatukan mindset yang berbeda, dan menggugah mereka untuk menjadi bagian dari Indonesia.

Luas, dan kaya akan sumber daya alam. Indonesia sampai detik ini masih terus berproses menjadi negara yang terus maju.

Dan kita sudah sepatutnya untuk terus mendukung kemajuan tersebut, langkah-langkah tersebut, guna menjadikan Indonesia lebih bersinar pada masa mendatang.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi

Daftar Pustaka

  1. https://tirto.id/sejarah-pemberontakan-republik-maluku-selatan-rms-aksi-tokohnya-gaJN
  2. Profil Christian Robbert Steven Somoukil
  3. https://gaya.tempo.co/read/1458675/kiat-memilih-investasi-buat-yang-konservatif
  4. https://malukuprov.go.id/visi-misi-2/
  5. http://www.dpmptsp-maluku.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *