Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah: 4 Keutamaan, Hadits, dan Jadwal Tahun 2021

Diposting pada

Selain puasa wajib, terdapat pula berbagai puasa sunnah yang memiliki banyak manfaat. Salah satunya puasa Tarwiyah yang memiliki 4 keutamaan bagi manusia. Artikel ini akan menjelaskan pula etimologi, landasan hadits, dan jadwal puasa Tarwiyah 2021.

Beritaku.id, Berita Islami – Tidak terbilang sebanyak apa ganjaran yang Allah berikan kepada setiap manusia yang beribadah kepada-Nya. Ibadah adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri, memohon ampunan, serta kasih sayang Allah Swt.

oleh: Riska Putri (Penulis Berita Islami)

Salah satu ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam adalah Puasa. Meski ibadah yang memiliki tantangan yang cukup berat, kita akan mendapatkan berjuta manfaat darinya.

Puasa Tarwiyah
Mengharap ridho Allah. Sumber CNN

Dengan berpuasa kita dapat merasakan bagaimana sukarnya hidup dengan keadaan yang sulit. Sehingga kita lebih bersimpati kepada saudara-saudara yang papa.

Berpuasa juga menuntut kita untuk dapat bersabar dan menahan diri dari godaan dunia yang membuat terlena. Selain itu, rasa lapar dan dahaga yang menggelor kadang membuat hati kita dikuasai emosi.

Sehingga lisan ini ingin menyemburkan kata-kata kasar nan menyakitkan. Namun, puasa membuat kita terlatih untuk mengendalikannya.

Kita juga diajarkan untuk menghalau segala larangan ketika sedang berpuasa. Seperti menjaga penglihatan dan pendengaran dari hal-hal yang diharamkan.

Dalam Islam, puasa tidak hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan saja. Tetapi ada beberapa puasa sunnah yang dapat kita laksanakan di bulan lainnya. Salah satunya adalah puasa Tarwiyah. Sudahkah Anda mengetahui perihal puasa Tarwiyah? Mari kita bahas bersama.

Puasa Tarwiyah dan Keutamaannya

Secara etimologi, kata “Tarwiyah” berasal dari bahasa Arab “rawwa-yurawwi-tarwiyah” yang berarti perenungan. Secara terminologi, Tarwiyah adalah puasa sunah yang di laksanakan oleh kaum Muslim pada bulan Dzulhijjah setiap tahun. Dari mulai sejak terbit fajar hingga matahari terbenam dengan mengikuti ketentuan puasa pada umumnya.

Puasa tarwiyah merupakan salah satu puasa sunah yang di lakukan pada tanggal 1-9 Dzulhijjah, bagian dari 10 hari yang di cintai Allah SWT. Puasa tarwiyah mendapatkan tempat istimewa sehingga diberi nama khusus, sama halnya dengan puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah
Ilustrasi surga. Sumber Okezone Muslim

Bagi umat Islam yang tengah melakukan ibadah haji, puasa ini tidak di sarankan. Karena pada tanggal tersebut, kegiatan haji masih berlangsung. Sehingga takut mengganggu ibadah haji tersebut sekaligus membuat ibadah puasa menjadi tidak efektif.

Bulan Dzulhijjah sendiri merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam. Karena di dalam 10 hari pertamanya, terdapat hari Tarwiyah, hari Arafah, dan hari Nahar.

Kesemuanya itu merupakan syiar-syiar Allah yang sangat agung. Pada hari Tarwiyah, tepatnya 8 Dzulhijjah jika kita melaksanakan puasa maka ganjaran yang Allah janjikan adalah dosa selama satu tahun terakhir akan dihapuskan.

Jika kita melaksanakan puasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberi ganjaran berupa pengampunan dosa selama dua tahun terakhir. Kemudian di tutup dengan berkurban di hari Nahar. Maka sungguh besar pahala yang akan kita terima.

Baca Juga Beritaku: Puasa Tahun 2021, Wajib Dan Sunah Lengkap Jadwal

Puasa Tarwiyah memiliki banyak keutamaan didalamnya, diantaranya sebagai berikut.

Amalan yang utama

Dalam kitab Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, Imam Namawi menyebut berpuasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. “Bahkan sangat di sunahkan untuk berpuasa di hari-hari ini. Karena puasa termasuk amalan yang paling utama”. tulis Imam Namawi.

Mengikuti jejak Rasulullah SAW

Melakukan puasa Tarwiyah, sama artinya dengan meneladani Rasulullah SAW. Rasulullah merupakan manusia yang paling mulia di dunia ini, segala tingkah laku dan kehidupan menjadi teladan seluruh umat manusia karena setiap perbuatannya di penuhi dengan berkah Allah.

“Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa Senin pertama dan juga hari Kamis di setiap bulannya’,” hadis riwayat Abu Dawud.

Pahala yang besar

Allah menjanjikan pahala dan ganjaran yang besar dan berlipat-lipat bagi umatnya yang menjalankan puasa Tarwiyah. Menurut riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW mengatakan bahwa tidak ada perbuatan yang lebih di sukai oleh Allah SWT daripada perbuatan baik yang di lakukan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah. Di tambah, Allah SWT akan memberikan pahala langsung serta menjanjikan dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan-Nya.

Dijauhkan dari api neraka

Dengan menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi larangannya, maka selain mendapat ganjaran yang besar, kita akan di jauhkan dari api neraka.

Puasa tarwiyah juga di sebutkan dapat menghapus dosa selama satu tahun. Allah juga akan membalas setiap nafsu, makan, dan minum, yang di tahan selama berpuasa serta menjauhkan orang yang berpuasa dari api neraka.

Asal Kata Tarwiyah

 

Ilustrasi kurban. Sumber atikula id
Ilustrasi kurban. (Sumber atikula id)

Ulama Imam Ibnu Qudamah memaparkan bagaimana hari Tarwiyah itu terjadi. Dalam pandangan beliau setidaknya ada dua indikator mengapa hari Tarwiyah bisa terjadi. Dua indikator tersebut sebagai berikut.

Di tinjau dari umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji pada 8 Dzulhijjah. Sesudah mereka berihram, lalu pergi menuju Mina untuk bermalam, dan melanjutkan perjalanan menuju Arafah.

Pada saat di Mina, para jemaah haji di sarankan untik membawa bekal air minum untuk dibawa ke Arafah untuk berwukuf di sana. Menyiapkan air memiliki asal kata dari “Yatarawwauna” yang pada akhirnya di pakai sebagai nama hari Tarwiyah.

Kata Tarwiyah pun dapat diartikan sebagai hari berfikir. Dimana ketika hari inilah Nabi Ibrahim AS mendapatkan mimpi pertama kali dari Allah untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS.

Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi yang kaya raya dan juga memiliki jiwa dermawan. Nabi Ibrahim AS tidak segan untuk memberikan hewan qurban dengan jumlah yang banyak di hari Idul Adha.

Pada saat itu belum ada umat Islam yang berani berkurban sebanyak qurbannya Nabi Ibrahim AS. Mayoritas umat Islam dan para malaikat memberikan banyak sanjungan kepada kepribadian dan kedermawanan Nabi Ibrahim AS tersebut.

Tetapi tidak di sangka bahwa ia mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih putra kesayangannya sendiri. Seharian penuh Nabi Ibrahim AS berfikir apakah mimpi yang di dapatkannya itu berasa dari Allah atau dari syaitan.

Banyak pertanyaan memenuhi benaknya. “Bertanya-tanya” itulah yang dalam bahasa di istilahkan sebagai “Yurawwi” yang pada akhirnya di pakai sebagai nama hari Tarwiyah.

Baca Juga Beritaku: Puasa Para Nabi Terdahulu Sebelum Nabi Muhammad SAW

Hadist Mengenai Puasa Tarwiyah

Pertama-tama Allah menurunkan perintah tentang kewajiban berpuasa dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”

Dalam ayat tersebut, tersurat secara jelas bahwa puasa telah dilakukan pula oleh umat terdahulu. Sehingga dapat kita yakini bahwa ibadah ini merupakan salah satu ibadah yang paling Allah Swt. sukai.

Allah mewajibkan puasa pada bulan suci Ramadhan kepada setiap umat Islam yang mampu. Sementara itu, puasa sunnah tidak di wajibkan. Tetapi jika kita melaksanakannya, hal itu akan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah serta mengundang ridho dan rahmat-Nya. Dengan begitu, Insya Allah kehidupan kita akan lebih berkah.

Untuk puasa Tarwiyah, kita dapat menemukan landasan hukumnya dalam hadits yang di riwayatkan oleh H.R. Abu syeikh dalam kitab Ats-Tsawab dan Ibnu Najjar dari Ibnu Abbas. Hadits tersebut berbunyi:

“Puasa hari Tarwiyah akan menghapuskan dosa setahun, puasa hari Arafah akan menghapuskan dosa dua tahun”.

Hadist ini memberitahukan bahwa puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa yang pernah kita perbuat selama satu tahun terakhir. Dosa yang seringkali kita lupa keberadannya, yang seringkali kita anggap hanyalah sebuat kemaksiatan kecil dan tidak akan berpengaruh pada kehidupan kita.

Dosa adalah penghambat setiap manusia untuk dapat melangkah ke surga. Dengan banyaknya dosa yang kita perbuat, maka pintu surga tidak akan memberi celah sedikitpun untuk kita dapat memasukinya.

Puasa Tarwiyah menunjukkan betapa besarnya kasih sayang dan ampunan Allah kepada umatnya. Hanya dengan melaksanakan puasa Tarwiyah pada satu hari saja, Allah akan menghapus berjuta-juta dosa yang telah kita perbuat satu tahun terakhir.

Pengertian Niat dan Niat Puasa Tarwiyah

Menahan lapar. Sumber kompas
Menahan lapar. (Sumber kompas)

Melakukan ibadah tentu harus di iringi oleh niat yang lurus kepada Allah. Niat adalah hal yang membedakan antara ibadah yang satu dengan ibadah lainnya.

Dengan mengucapkan niat, kita menunjukkan keinginan yang kuat untuk beribadah kepada-Nya. Sebaiknya niat kita ucapkan sebelum melaksanakan ibadah, termasuk saat berpuasa Tarwiyah. Berikut niat puasa Tarwiyah dan artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menjalankan puasa dengan konsisten, jujur, dan ikhlas. Konsisten di wujudkan dengan menyelesaikan puasa hingga mata hari terbenam. Jujur kita tunjukkan dengan tetap menjalankan puasa meski tidak ada seorang manusia pun yang menyaksikan. Ikhlas menjalankan puasa artinya tidak banyak mengeluh atau menyesali ibadah yang tengah di lakukan.

Baca Juga Beritaku: Hikmah Sehat Di Balik Puasa Ramadhan Secara Ilmiah

Jadwal Puasa Tarwiyah Tahun 2021

Puasa Tarawiyah pada tahun 2021 ini akan jatuh pada tanggal 18 Juli 2021. Yaitu dua hari sebelum pelaksanaan hari Idul Adha.

Setelah kita mengetahui banyak keutamaan dari melaksanakan puasa Tarawiyah, maka tidak terbilang ruginya jika kita mengabaikan ibadah sunnah ini. Karena sejatinya, setiap insan umat Islam harus senantiasa berlomba untuk mencapai ridho Allah dan memperoleh rahmat dari-Nya.

Namun sayangnya, sebagian manusia seringkali merasa lupa dan terlena akan duniawi yang menjadikan mereka enggan untuk beribadah kepada Allah. Mereka terkadang mengatasnamakan kesibukan hiruk pikuk dunia untuk sebagai alasan mengapa mereka tidak melaksanakan ibadah sunnah.

Padahal, perlu di ketahui bahwa ibadah sunnah akan menambah timbangan amal baik kita kelak. Ibaratnya bagai seorang petani sedang menanam tomat di kebunnya yang luas. Kemudian terdapat sepetak tanah kosong yang tidak di gunakan. Bukankah baik jika kita mengambil inisiatif untuk menanam tanaman lain disana?

Keuntungan yang petani itu dapatkan akan bertambah karena ia memanfaatkan lahan yang ada dengan semaksimal mungkin. Begitupun ibadah sunnah. Meski tidak tidak di wajibkan tetapi akan memberi nilai plus yang bahkan bisa jauh lebih besar dari ibadah wajib.

Maka alangkah baiknya jika kita bisa melaksanakan puasa Tarwiyah di sela aktivitas yang sedang kita lakukan. Di tengah kesibukan dunia yang kejam, di bawah langit yang terus mengingatkan kita akan hari akhir, di atas tanah yang selalu membisikan kita bahwa ia akan menjadi tempat kita kembali. Ingatlah untuk melaksanakannya dengan ikhlas dan sesuai ketentuan yang di tetapkan supaya mendapat ganjaran dan berkah dari Allah.

Daftar Pustaka

  1. Astuti, Fuji Novi. 2020. Pengertian Puasa dan Macam-macamnya, Umat Muslim Wajib Tahu.
  2. Kurniawan, Andre. 2020. Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Berikut Amalan yang Bisa Di kerjakan.
  3. 2014. Hadits tentang Keutamaan Puasa Hari Tarwiyah.
  4. 2020. Sejarah dan Niat Puasa Sunah Sebelum Hari Raya Idul Adha.
  5. Keutamaan, Tata Cara, dan Niat Puasa Tarwiyah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *