Setiap orang islam yang beriman pasti mengenal adanya buah khuldi. Buah ini ada dalam Al-Quran dengan cerita nabi Adam yang memakan buah ini karena bujukan setan. Namun, sebenarnya sudahkah kita mengenal buah khuldi itu? Mari kita bahas bersama.
Beritaku.id, Kisah Nabi dan Rasul. – Dari kisah Adam, kita kenal istilah kapitalisme. Dari sekian banyak buah di surga yang boleh ia makan, ia memilih buah khuldi. Satu-satunya buah yang tak boleh ia makan dan melanggar larangan pertama Tuhannya.
Oleh: Ulfiana (Penulis Kisah Nabi dan Rasul)
Umat islam yang mengenal kisah nabi Adam, pasti tau tentang buah khuldi. Bahkan, tak hanya dalam agama islam, agama samawi lainnya juga mengenal adanya buah khuldi. Hanya saja, penggambarannya dalam bentuk buah yang lain.
Namun, inti dari ceritanya tetap sama. Yaitu, manusia sempurna pertama terusir dari surga setelah memakan buah ini.
Buah khuldi sampai saat ini masih menjadi misteri. Entah itu dimana letaknya, bagaimana bentuknya, semua orang ingin mengenal buah khuldi ini. Daripada penasaran, mari kita bahas bersama.
Berikut ini kisah selengkapnya.
Mengenal Arti sebenarnya Buah Khuldi
Sebenarnya, apa arti dari buah khuldi?
Berikut sedikit penjelasan agar kita lebih mengenal tentang buah khuldi.
Buah khuldi merupakan salah satu buah yang ada di surga. Buah ini merupakan buah yang Allah larang Adam beserta istrinya untuk memakannya.
Sesungguhnya buah ini merupakan salah satu bentuk ujian bagi Adam selama di surga.
Penamaan buah khuldi ini sendiri juga bukan dari apa yang Allah sebut. Melainkan, nama khuldi ini adalah nama dari iblis untuk Adam mengenal buah ini.
Dalam Al Quran, Allah hanya menyebutkan bahwa janganlah Adam mendekati pohon ini.
Kata khuldi ini muncul saat iblis membujuk Adam untuk memakannya.
Khuldi artinya adalah keabadian. Buah khludi oleh setan gambarkan sebagai buah keabadian. Dimana Adam dan hawa jika memakannya akan kekal berada di surga.
Masa-masa Adam di surga menurut beberapa adalah masa training untuk nantinya turun ke bumi. Serta, menjalankan perintah Allah di sana. Yaitu, menjadi sebaik-baiknya khalifah bumi.
Godaan iblis tentang keabadian itu sampai akhirnya membuat Adam tergoda juga untuk memakan buah khuldi.
Mengenai nama sebenarnya, ataupun apa fungsi dari buah itu, kita manusia masih belum tau. Yang jelas, ketika Adam memakan buah tersebut bersama istrinya, itulah babak akhirnya di surga.
Mengenal Bentuk Buah Khuldi
Lalu muncul pertanyaan, buah khuldi itu bentuknya seperti apa? Apakah mirip dengan buah yang ada di bumi?
Pertanyaan seperti itu menunjukkan betapa selama ini buah khuldi menjadi misteri yang sangat menarik untuk di bahas. Rasanya setiap orang yang mendengar kisah nabi Adam sangat ingin mengenal buah khuldi.
Berikut penjelasannya.
Di dalam Al Quran, belum pernah ada ayat yang menyebutkan bagaimana detail bentuk dari buah khuldi.
Ada beberapa yang menyebutkan bahwa buah khuldi itu berbentuk seperti apel, anggur, duku, buah ara, ataupun buah tin.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa buah khuldi itu bentuknya seperti jakun yang ada pada laki-laki. Yaitu bentuknya sekecil itu.
Namun, dari semua spekulasi tentang seperti apa buah khuldi itu, tak ada yang tau bentuk pastinya seperti apa. Tentu saja karena buah itu adanya di surga.
Dan juga, orang yang mengatakan seperti apa buah itu juga masih belum bisa melakukan penelitian langsung ke surga. Dan mereka belum kembali ke dunia untuk memaparkan hasil penelitian langsungnya itu.
Itu sebabnya, semua spekulasi itu hanya terhenti pada status teori saja.
Beberapa menyebutkan bahwa tidak di beritahukan nya bentuk buah khuldi secara mendetail adalah salah satu alasan agar bentuknya menjadi universal.
Artinya, buah khuldi tidak terikat pada makna tertentu saja. Buah khuldi menjadi bagian dari pengajaran yang Allah beri sehingga maknanya menjadi lebih luas dari sekedar buah.
Buah khuldi menjadi simbol sesuatu yang manusia selalu langgar meski telah ada larangan untuk tidak mendekatinya. Meski demikian dalam pengertian tasawuf dan sebagainya memberikan gambaran bahwa Khuldi bukanlah seperti bayangan kita buah sesungguhnya.
Melainkan hal itu berbentuk nafsu atau keinginan, yang pada akhirnya membetuk buah dada (payudara) dan jakun pada lelaki. Sementara itu juga buah ini merupakan kotoran yakni berupa darah haid yang keluar pada wanita.
Kenapa Nabi Adam Dan Siti Hawa Dilarang Memakannya?
Dalam Al Quran, perintah Allah pada Adam dan istrinya adalah janganlah mereka mendekati pohon ini. Hal itu karena akan menyebabkan mereka termasuk menjadi orang-orang yang dzalim.
Tak ada keterangan apakah buah tersebut beracun atau berbahaya, sehingga Allah melarang mereka untuk memakannya. Informasi yang diberikan adalah jika mereka makan, mereka akan masuk dalam golongan orang yang dzalim.
Jika boleh berpendapat, artinya larangan Allah tentang buah khuldi ini adalah salah satu bentuk ujian pertama bagi Adam.
Sebelumnya, Adam di berikan banyak fasilitas dan kemudahan selama di surga. Ia bebas memakan buah apapun dan melakukan apapun.
Bahkan, Allah memberikan Adam seorang istri dari jenisnya sendiri yang membuatnya merasa bahagia karenanya.
Artinya, Adam mendapat semua kemudahan dan kebaikan tersebut selama di surga. Kemudian, muncul satu saja larangan yaitu agar Adam tidak mendekati pohon tersebut.
Tentu ini adalah ujian pertama bagi Adam.
Hingga akhirnya, ia tergelincir juga dengan satu larangan yang Allah berikan dan melanggarnya.
Baca juga Beritaku : Mukzizat Nabi Adam
Kisah Turunnya Nabi Adam dan Hawa ke Bumi
Adam bersama istrinya mendiami surga atas perintah Allah. Mereka boleh untuk memakan banyak makanan yang ada di surga, apapun yang mereka suka. Namun, mereka tak boleh untuk mendekati satu pohon saja diantara milyaran pohon dan buah yang ada disana.
Kemudian, datanglah setan yang telah berkomitmen untuk menyesatkan manusia. Ia menggoda Adam dan hawa untuk mencoba buah yang bisa memberi mereka ke kekalan.
Ia mengiming-imingi Adam dan hawa bahwa buah itu bisa menjadikan mereka sebagai malaikat atau orang yang kekal di surga.
Setan menggelincirkan keduanya untuk akhirnya menerima bujuk rayuannya. Nabi Adam dan hawa di bujuk makan buah terlarang oleh Iblis dan berhasil. Mereka memakannya.
Tersingkaplah aurat keduanya yang membuat mereka malu sehingga menutupinya dengan dedaunan yang ada di surga.
Allah yang mengetahui hal itu menyeru kepada mereka.
“Bukankah Aku telah melarang kalian dari pohon tersebut? Dan Aku katakan kepadamu, sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua?”
Adam dan hawa yang menyadari kesalahannya merasa begitu menyesal.
Mereka kemudian memohon ampun kepada Allah dan mengatakan bahwa mereka adalah orang yang telah menganiaya diri sendiri.
Adam turun ke bumi
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Allah maafkan Adam beserta istrinya dan Allah terima taubat dari mereka berdua.
Namun, Adam tetap harus tinggal di dunia menjalankan perintah Allah. Ia telah di daulat untuk menjadi khalifah di dunia sehingga akhirnya mereka turun secara terpisah ke bumi.
Beberapa mengatakan, turunnya Adam ke bumi adalah hukuman yang tetap berlaku meski kesalahannya telah di maafkan.
Artinya, Adam yang terpisah dengan hawa di bumi itu adalah sebuah ujian untuk penghapusan dosa mereka berdua. Sebab, mereka telah melanggar apa yang Alah perintahkan.
Namun, Allah tetap memberi petunjuk pada mereka meski mereka telah turun dari surga. Allah tetap memberikan kasih sayangNya kepada Adam dan anak keturunannya.
Dimana Pertemuan Nabi Adam dan Hawa Setelah 40 tahun
Adam dan hawa turun ke bumi secara terpisah. Mereka saling mencari hingga 40 tahun lamanya.
Pada beberapa sumber, Adam turun di india. Sedangkan hawa, turun di jedah.
Adam mencari keberadaan hawa di bumi. Kemudian, Allah memerintahkan Adam untuk melakukan haji di baitullah. Ketika itulah ia bertemu dengan hawa di jabal rahmah. Jabal rahmah adalah bukit yang terletak di padang arafah.
Jabal rahmah berarti bukit penuh kasih sayang, yang akhirnya di kenang sebagai pertemuan Adam dan hawa setelah lama terpisah.
Mereka kemudian melakukan thawaf bersama mengelilingi kabah sebanyak 7 kali.
Kemudian, mereka melanjutkan hidup di dunia dan merasakan arti dari sebuah perjuangan. Keduanya bertani dan bercocok tanam, beternak serta usaha lain untuk mempertahankan hidup.
Allah mengaruniai Adam dan hawa dengan 40 anak dimana beberapa menyebutkan mereka lahir dengan kembar. Kecuali satu anak bernama Syits yang akhirnya dari keturunannya lahir nabi idris.
Doa Nabi Adam Untuk Bertemu Hawa
Ketika nabi Adam melakukan kesalahan, ia berdoa sebagaimana doa yang ada dalam surat Al A’raf ayat 23. Berikut bunyi doa dari nabi Adam:
رَبّنا ظَلَمْنا أَنْفُسَنا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنا وَ تَرْحَمْنا لَنَكونَنَّ مِنَ الخاسِرينَ
Artinya:
Wahai Allah, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmatMu pada kami, maka sesungguhnya kami masuk dalam golongan orang yang merugi.
Kemudian dalam kitab As Surul Mantsur Fit Tafsiril Ma’tsur, Jalaludin As Suyuti menyebutkan bahwa nabi Adam mendatangi Ka’bah dan berdoa. Ketika itu ia belum bertemu dengan hawa. Doanya adalah
اللّهُمّ إِنّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَلِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَأَرْضِنِيْ بِمَا قَسَّمْتَ لِي
Artinya:
“Wahai Allah, sesungguhnya Engkau tau apa yang tersembunyi serta tampak dariku. Tersebab hal itu, terimalah penyesalanku. Engkau tau apa yang menjadi hajatku, maka kabulkanlah hajatku. Engkau yang paling tau apa yang ada dalam diriku, maka mohon ampunilah seluruh dosa-dosaku.
Wahai Allah, aku memohon kepada mu iman yang lembut di dalam hatiku. Serta, keyakinan yang benar, sehingga aku tau bahwa sesuatu tidak akan menimpaku kecuali atas ketetapan dari Mu. Wahai Allah, berikanlah rasa rela pada apa yang telah Engkau berikan untukku.”
Doa tersebut merupakan doa nabi Adam seusai menjalankan sholat 2 rakaat di depan Ka’bah.
Jika boleh menilai, itulah doa yang ia panjatkan sebelum akhirnya, Allah mempertemukannya dengan istrinya.
Dimanakah Buah Khuldi di Dunia Ini? Apakah Masih Tetap Diharamkan Untuk Kita Makan?
Kembali ke buah khuldi, lalu adakah buah khuldi itu di dunia ini?
Serta, masihkah kita sebagai manusia di haramkan untuk memakannya?
Berikut jawabannya.
Apakah buah khuldi ada di dunia? Jikalau pertanyaannya di ubah apakah buah khuldi masih ada di surga pun jawabannya kita tidak tau secara pasti. Sebab, kita tidak tau yang mana buah khuldi yang membuat Adam melanggar perintah Allah tersebut.
Jika nanti kalaupun buah khuldi ada di surga, kejadian pengusiran dari surga seperti yang dialami Adam tak akan terulang. Itupun jika kita masuk dalam golongan yang akan masuk surga.
Sebab, setelah melalui akhirat, seseorang yang masuk surga tak akan Allah keluarkan darinya. Hal itu telah Allah tegaskan dalam surat Al Hijr ayat 48.
Yaitu, mereka yang telah masuk ke surga, sekali-kali tidak akan di keluarkan dari surga.
Wallahua’lam bis shawaf.
Akhirnya, demikianlah sedikit pembahasan tentang mengenal buah khuldi dan kisah nabi Adam. Semoga kita semua dapat memetik hikmahnya.
Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!
Sumber:
Minanews, suara.com, republika.co, islam.nu.or, konsultasisyariah,