Yuk Intip Semprotan Ampuh Atasi Ejakulasi Dini

Diposting pada

BERITAKU.ID – Perusahaan produk kesehatan pria asal Amerika Serikat, Hims, meluncurkan produk berupa semprotan Pej Spray untuk mengatasi ejakulasi dini, Jumat (24/5/2019).

Produk tersebut diklaim bisa membantu pria dengan keluhan ejakulasi dini tidak mengalami orgasme terlalu cepat saat berhubungan seks.

Pihak Hims mengklaim, semprotan penis Pej Spray dapat membantu pria bertahan rata-rata 64 persen lebih lama di ranjang. Pej bekerja dengan menekan atau mematikan rasa pada penis. Ejakulasi dini bisa ditekan.

Pej mengandung lidokain, gel anestesi yang membuat kulit mati rasa. Mati rasa pada kulit penis bisa membantu pria menghindari ejakulasi dini.

“Pria dengan ejakulasi dini cenderung sensitif terhadap stimulasi,” kata dokter obstetri dan ginekologi, Jennifer Landa, dikutip dari Health, Jumat (24/5/2019).

Dengan adanya gel yang menyebabkan mati rasa pada penis, itu mungkin membuat pria bertahan lebih lama dan membutuhkan lebih banyak rangsangan sebelum mereka berejakulasi.

Semprotan Pej Spray terbilang unik karena mengandung formula eutektik yang dipatenkan. Formula ini menyerap melalui penghalang kulit penis.

“Ini memberikan efek lidokain (obat mematikan jaringan area spesifik) langsung ke saraf yang terkait dengan kontrol orgasme,” ujar pendiri dan CEO Hims, Andrew Dudum.

Pej adalah produk baru. Kandungan zat pada semprotan ini sebenarnya telah lama digunakan pada produk sebelumnya yang dirancang untuk mencegah ejakulasi dini.

Landa memberi saran jika pasangan Anda membiarkan semprotan kering sepenuhnya sebelum penetrasi, maka efeknya mungkin tidak terlalu buruk. Apalagi bila memakai kondom.

Efeknya jangka panjang yang tak terduga pada pria yang menggunakan produk ejakulasi dini lainnya bisa terjadi. Para pria mungkin mulai mengandalkan semprotan untuk bertahan lebih lama di tempat tidur.

“Mereka bisa saja memilih terus menerus menggunakan semprotan daripada mengatasi akar masalah, mengapa mereka orgasme begitu cepat. Perawatan untuk ejakulasi dini idealnya harus melibatkan psikoterapi,” tutup Landa. (*)

 

Editor: Dicky Minion

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *