Samudera tak hanya indah, namun juga menyimpan banyak misteri. Dari kawasan dangkal hingga dalam, dihuni berbagai jenis ikan laut serta makhluk eksotis nan menawan. Dalam artikel ini, kami menyajikan info lengkap tentang jenis-jenis ikan, perbedaan, serta juga ciri-cirinya di ke-4 zona laut.
Beritaku.id, Lestari – Dahan-dahan Sycamore menjulang tinggi meraih langit, meliuk malas di pundak bukit. Daun-daunnya bergoyang perlahan, berdansa dengan angin yang mendesah pelan.
Oleh: Riska Putri (Penulis Lestari)
Gemerisik pohon di hutan hujan, ditingkahi nyanyian hewan-hewan tak bertuan. Nyanyian alam digemakan gunung-gunung, serta juga dinaungi langit yang nampak cekung. Perlahan, menjelajah alam semesta ciptaan Sang Khalik.
Daya cipta Tuan Seluruh Alam memang sungguh hebat. Dari tangannya terlahir keindahan yang mempesona tanpa cela. Sungguh panca indera manusia dimanjakan berbagai keindahan, yang tersedia cuma-cuma di bentangan alam menakjubkan.
Mulai dari gunung-gunung tinggi menjulang, memberi bayang pada hamparan permadani hijau bercorak adiwarna. Mengular hingga jauh, sampai ke pesisir pantai yang membingkai samudera lepas.
Laut sejatinya mengajarkan manusia agar senantiasa bersyukur. Bentangnya yang luas, menyelimuti lebih dari setengah muka bumi, adalah tempat yang indah, misterius, namun menyediakan kekayaan ekosistem yang disajikan Sang Pencipta.
Berbagai ikan yang berenang lepas, boleh ditangkap untuk menjadi santapan pelepas lapar. Laut juga merupakan rumah bagi makhluk-makhluk indah, yang merupakan simbol keagungan Allah SWT.
Sama seperti tanah yang berbeda rupa, laut pun berbeda kedalaman. Ikan-ikan yang berenang di kedalaman berbeda pun, tentu tidak semuanya sama. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Jenis Ikan Laut Dengan Pembagian Zona Paparan Matahari
Ikan laut dalam adalah ikan yang hidup di kegelapan, atau juga di bawah permukaan air tak terjamah cahaya matahari. Ikan laut dalam umumnya menghuni zona bathypelagic (kedalaman 1.000-4.000m) dan abyssopelagic (kedalaman 4.000-6.000m).
Ikan-ikan laut dalam tak bisa mengandalkan cahaya alami, sehingga mereka mengembangkan berbagai seni adaptasi untuk bertahan hidup. Kebanyakan spesies ikan laut dalam mengandalkan indera penciuman, juga kepekaan terhadap perubahan tekanan air untuk berburu dan menghindari pemangsa.
Beberapa yang lain memiliki mata bercahaya, yang 100 kali lebih sensitif terhadap cahaya dibanding mata manusia. Beberapa lainnya memiliki organ tubuh yang dapat menghasilkan cahaya, yang berfungsi sebagai umpan untuk menggoda mangsa.
Baca Juga Beritaku: 5 Jenis Ikan Air Payau: Unsur, Tempat Menambak, dan Caranya
Dari ribuan spesies, berikut beberapa jenis ikan laut dalam yang dibagi berdasarkan zona hidupnya:
Ikan Laut Dengan Jenis Zona Epipelagic:
- Makarel
- Hiu Requiem
- Hiu Paus
- Haring
- Teri
- Salmon
- Terbang
- Julung-julung
- Sanma
- Kakap
- Lemadang
- Bawal Putih
- Barakuda
- Tuna
- Layaran
Jenis Ikan Laut Mesopelagic:
- Ikan Lentera
- Opah Fish
- Ikan Pisau
- Barreleye
- Ridgehead
- Sabretooth
- Stoplight Loosejaw
- Marine Hatchetfish
Ikan Laut Pada Zona Bathypelagic:
- Bristlemouth
- Ikan Sungut Ganda
- Fangtooth
- Viperfish
- Black Swallower
- Telescopefish
- Hammerjaw
- Daggertooth
- Barracudina
- Black Scabbardfish
- Bobtail Snipe Eel
- Unicorn Crestfish
- Pelican Eel
- Flabby Whalefish
Jenis Ikan Laut Benthopelagic:
- Ikan Ekor Tikus
- Brotula
Jenis Ikan Laut Benthic:
- Halibut
- Ikan Hag
- Ikan Pout Laut
- Greeneye Ee
- Pari
- Lumpfish
- Batfish
Jenis Ikan Laut Dangkal
Sementara itu Ikan laut dangkal adalah jenis ikan paling melimpah di dunia.
Berbeda nasib dengan saudaranya yang hidup di tengah kegelapan, ikan laut dangkal menghuni tempat-tempat berlimpah cahaya matahari.
Koloni ikan laut dangkal dapat ditemukan di telur, muara, dekat pantai berpasir maupun garis pantai berbatu, di sekitar terumbu karang, dan juga di atas lempeng benua.
Berbagai spesies ikan laut dangkal dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok “pakan” dan “predator”.
Spesies yang termasuk kelompok pakan, adalah ikan-ikan yang bertahan hidup dengan menyantap plankton dan tumbuhan laut. Sedangkan ikan-ikan predator adalah kelompok yang memburu kelompok pakan, untuk dijadikan santapan penyambung nyawa.
Sama halnya dengan ikan laut dalam, daftar spesies ikan laut dangkal juga dibedakan berdasarkan zona hidupnya. Beberapa diantaranya:
1. Zona Intertidal
Zona Intertidal merupakan area yang terpengaruh oleh pasang surutnya air laut, dengan pasang tertinggi dan surut terendah. Dalam area ini terdapat beberapa ikan yang hidup, yakni:
- Cacing Pipefish
- Goby Batu
- Blenny
- Lumpsucker
- Gindara
- Kalajengking Laut Berduri Panjang
2. Zona Muara:
Zona Muara adalah area pertemuan antara sungai dengana ir laut, dengan beberapa jenis ikan yang hidup, yakni:
- Belut Laut
- Salmon (anakan)
- Haring (anakan)
- Tembakul
- Kod
- Ikan Sumpit
- Kakap
- Bulan-bulan
3. Zona Terumbu Karang:
- Damselfish
- Yellow Tang
- Ikan Ayam-ayam
- Kuda Laut
- Toadfish
- Ikan Bidadari
- Tuna Sirip Biru Atlantik
- Tuna Sirip Biru Selatan
- Triger Kembang
- Kepe-kepe
- Kakap Merah
- Trout
- Goatfish
- Belut Moray
- Ikan Capungan
- Buntal
- Leter Enam (Blue Tang)
- Ikan Kakatua
- Giru
- Lepu Ayam
4. Zona Lainnya:
- Ikan Wrasse
- Belanak
- Ikan Triplefins
- Ikan Gar
- Haring Atlantik
- Layur
- Hiu Macan
- Kuwe Gerong
- John Dory
- Grouper
Baca Juga Beritaku: Bentuk Daging Ikan Termahal Dunia, Tekstur, Kandungan, Syarat, 5 Daftar
Ciri Ikan Laut Dangkal
Tepi laut berpendar keperakan di siang hari, saat matahari berpendar angkuh merajai langit. Pendar keperakan berganti kilau keemasan di senja hari, saat bulan bersiap mengklaim takhta.
Perubahan warna langit, pendar cahaya yang berganti-ganti, setiap hari dinikmati ikan-ikan laut dangkal. Berbeda dengan saudaranya yang hidup nun jauh di tempat cahaya tak bisa melaut.
Keberadaan cahaya alami, serta juga tekanan hidrosfer yang lebih rendah, memungkinkan ikan-ikan laut dalam memiliki banyak variasi penampilan.
Sebagai contoh, ikan-ikan laut dalam yang menghuni zona terumbu karang memiliki bentuk tubuh berbeda dengan ikan-ikan penjelajah laut lepas.
sebaliknya dari laut dangkal, Ikan-ikan penjelajah laut lepas memiliki bentuk tubuh yang diperuntukkan untuk berenang dengan kecepatan tinggi, serta juga Lugas layaknya torpedo demi mengurangi gesekan air.
Sedangkan ikan-ikan terumbu karang, yang berenang di antara celah-celah sempit, memiliki bentuk tubuh lebih fleksibel yang memungkinkan manuver-manuver ciamik.
Spesies Ikan Kupu-kupu dan Ikan Bidadari bahkan berevolusi lebih lanjut, sehingga memiliki tubuh pipih yang lebih mudah menyelip di celah-celah sempit.
Diberkahi cahaya alami, ikan-ikan laut dangkal juga memiliki tubuh dengan ragam warna dan corak yang menarik. Kemudian, terdapat perbedaan dengan ikan laut dangkal yang kerap menjelajah lautan lepas.
Ikan-ikan perairan lepas umumnya memiliki warna keperakan, yang berpendar bersama ombak.
Ikan-ikan laut dalam juga punya sirip berduri, yang berbeda ukuran tergantung zona hidupnya. Ada yang besar, lebar, kuat, maupun juga jelita digoyang ombak.
Selain digunakan untuk menstabilkan tubuh saat melawan arus, sirip yang elok juga berguna untuk memancing pasangan.
Untuk mereka yang hidup di dasar laut dangkal, ringkasnya sirip perenang tak lagi dibutuhkan. Evolusi membawa perubahan pada sirip, yang juga berfungsi lebih seperti kaki daripada sirip.
Ciri Ikan Laut Dalam
Hamparan laut merupakan dunia yang penuh misteri. Begitu pula hamparan cair bergejolak merepresentasikan kekuasaan Tuhan.
Maka sepatutnya manusia merasa kerdil berhadapan dengan laut, yang maha besar dan maha misterius.
Di bandingkan dengan bentang lautan, bahkan manusia tak lebih dari lilliput yang mendongak menatap Gulliver.
Setiap celahnya menyimpan teka-teki, yang kemudian menanti akal manusia sanggup menyibak tabirnya yang begitu tebal.
Sama seperti misteriusnya lautan itu sendiri, ikan-ikan laut dalam adalah makhluk paling aneh dan juga paling sulit di pahami di muka bumi.
Kegelapan yang menyelimuti istana bawah air, menyimpan rapat informasi tentang mereka yang belum di pelajari.
Namun kemudian Kecanggihan teknologi membawa sedikit nyala ke dasar laut, yang membuat manusia mengetahui beberapa karakteristik makhluk-makhluk penghuni gulita ini.
Perbedaan Indera Makhluk Laut Dalam
Ketiadaan cahaya alami, kemudian membuat mata ikan-ikan praktis tak berfungsi. Kebanyakan bahkan kehilangan indera penglihatan, mata yang buta hanya jadi pajangan semata.
Lebih lanjut ketiadaan penglihatan menyebabkan indera perasa lain menjadi lebih peka.
Ikan-ikan laut dalam memiliki indera penciuman yang jauh ratusan kali lebih sensitif dari Hiu.
Bahkan kulit serta berbagai bagian luar tubuhnya pun memiliki sensitifitas terhadap perubahan tekanan air, membuat mereka awas terhadap pergerakan mangsa dan predator.
Beberapa yang masih di berkahi indera penglihatan, juga dapat memancarkan cahaya bioluminesensi dari matanya. Suatu kemampuan yang bagi manusia hanya ada di dunia fiktif.
Beberapa yang lain, seperti Ikan Sungut Ganda, memiliki bagian tubuh mencuat yang menghasilkan cahaya.
Seperti umpan di kail nelayan, bagian tubuh ini berfungsi menggoda mangsa, kemudian membawanya dekat pada sungut yang terbuka siap menyergap.
Ada pula spesies yang menggunakan kemampuan bioluminesensi untuk mempertahankan diri.
Kelompok ini akan menggunakan cahaya tubuh untuk mencocokan warna dan intensitas cahaya dengan sekitarnya, kemudian berbaur untuk menghilang dari mata awas sang pemangsa.
Karakteristik lainnya pada ikan laut dalam adalah ketiadaan sirip berduri. kemudian Sirip yang biasa di temukan pada ikan laut dangkal tidak di butuhkan untuk bertahan hidup di laut dalam.
Kemampuan adaptasi terhadap tekanan hidrosfer lebih di butuhkan daripada sirip untuk menunggang arus.
Baca Juga Beritaku: Ekonomi Maritim Dan Kelautan, Tujuan Serta Perbedaan Dari Keduanya
Pembagian Zona Laut
Berbicara mengenai spesies ikan yang menjadi penghuni hamparan samudera, tak adil jika tidak membahas juga tentang laut itu sendiri.
Kreasi Sang Pencipta Agung, menciptakan laut yang berbeda-beda arus dan juga kedalamannya. yang kemudian menyediakan hamparan luas untuk dihuni ciptaan-Nya yang berinsang.
Dalam buku “Dinamika Hidrosfer”, laut dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan kedalamannya, sebagai berikut:
1. Laut Zona Litoral (Lithoral)
Laut Zona Litoral berada antara garis air laut pasang dan air laut surut. Oleh karena itu, zona ini juga disebut dengan zona pesisir atau zona pasang surut.
Pada saat air laut pasang, zona ini akan tergenang air laut. Sementara saat air laut surut, zona ini berubah menjadi daratan.
2. Laut Zona Neritik (Neritic)
Zona Neritik adalah laut dangkal dengan kedalaman 150-200m. Zona ini merupakan salah satu yang masih berlimpah sinar matahari, memungkinkan tanaman laut untuk berfotosintesis dengan baik.
Di banding zona lainnya, Zona Neritik termasuk paling kaya dalam hal ragam jenis ikan dan vegetasi laut. Organisme plankton pada zona inu juga sangat melimpah, karena kandungan oksigen dalam air yang cukup tinggi.
Di Indonesia, contoh Laut Zona Neritik adalah Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka, dan juga laut-laut di sekitar Kepulauan Riau.
3. Laut Zona Batial (Bathyal)
Laut Zona Batial merupakan wilayah laut dalam, dengan kedalaman 200-2.500m, perbatasan antara Zona Neritik dan juga Zona Batial terpisahkan oleh lereng yang sangat curam.
Pada zona ini, cahaya matahari mulai langka, sehingga varietas organisme laut yang hidup di dalamnya tidak sebanyak yang hidup di Zona Neritik.
4. Laut Zona Abisal (Abyssal)
Laut dalam dengan kedalaman lebih dari 2.500m disebut dengan Zona Abisal. Pada zona ini, sinar matahari sudah tak dapat menembus sama sekali.
Kondisi yang gelap gulita, serta juga temperatur air yang sangat dingin, membuat zona ini tak bisa dihuni oleh tanaman laut.
Palung dan lubuk laut yang berada di Zona Abisal, merupakan tempat tinggal hewan-hewan laut dengan rupa aneh, yang juga bisa mengeluarkan cahaya dari tubuhnya.
Daftar Pustaka
- Trujillo, Alan P. dan Harold V. Thurman. 2011. Essentials of Oceanography 10th Edition. Boston: Prentice Hall.
- Randall, David J. dan Anthony Peter Farrell. 1997. Deep-sea Fishes. San Diego: Academic.
- Nelson, Joseph Schieser. 2006. Fishes of the World. Hoboken: John Willey and Sons.
- Redaksi Kompas. 2020. Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya. Jakarta: PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group).