Banyak contoh pidato, baik persuasive maupun naratif dan argumentatif, kesemuanya merupakan cara penyampaian gagasan, atau ide kepada orang lain. Kali ini akan kita bahas argumentasi.
Beritaku.id, Organisasi dan Komunikasi – Dengan bahasa yang baik, akan membawaku ikut dengan alurmu, dengan logika berpikir maka aku bisa memahami pikiran dan bersepakat dengan tuan. Atau bisa jadi, dengan gagasan dan alasan yang keliru, saya akhirnya tidak setuju dengan tuan.
Oleh Walid Kaishar (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Demikianlah pentingnya sebuah argumentasi, bisa merubah memperbaiki hubungan maupun sebaliknya merusak hubungan satu sama lainnya.
Dalam kegiatan sebuah pidato, jenis argumentasi juga penting bagi mereka terutama yang bergelut dalam organisasi. Pidato argumentasi hadir dengan berbagai argumen-argumen yang selalu menyertai pernyataan-pernyataan yang ia lontarkan.
Argumentasi adalah “alasan”, sebagaimana definisinya: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yakni argumen memiliki pengertian (1) alasan (dasar) untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat maupun pendapat (pendirian) serta ide (gagasan), (2) Nomina atau prasa nominal yang bersama-sama predikator membentuk proposisi.
Sumber: Beritaku.id.
Jadi argumentasi tidak berdiri sendiri, Selalu ada kalimat (nomina atau prasa nomina dan Predikator) untuk membuat sebuah proposisi.
Contoh: Aku datang kepasar pagi ini (proposisi). Kalimat ini belum menjadi kalimat agurmentatif sebab hanya mengetaui suatu nomina maupun prasa. Belum ada penyebab atau alasan/argumen.
Maka jika hendak merubahnya menjadi argumentatif adalah aku datang kepasar pagi ini karena kakak aku membutuhkan tepung terigu persiapan kue untuk tamu sore ini. (tulisan cetak miring merupakan alasan kepasar).
Contoh lain: Saya tidak suka kamu duduk di sudut toko itu sebab saya takut cewek disamping toko naksir kepadamu.
Apakah sampai disini sudah mulai paham, kalimat argumentasi ?
Benar, kalimat argumen selalu memiliki alasan. Sudah mulai mengerti ya kan? Intinya kalimat argumen itu memiliki kata sambung “sebab” “karena”. “Oleh Karena”, “disebabkan”, “dikarenakan”, “akibatnya”.
Untuk lebih jelas dari semua ini, sebaiknya kita langsung ke Sub pokok bahasan sebagaimana judul dari artikel ini.
Apa Itu Pidato Jenis Argumentatif?
Artikel ini merupakan bagian dari artikel sebelumnya: Konsep Pidato: Bentuk, Struktur Teks, 8 Jenis & Metode Penyusunan. Yang dalam bagiannya terdapat jenis pidato argumentatif.
Untuk pengertian dari jenis pidato tersebut, tidak akan sulit lagi sebab kita telah memahami apa pengertian dari argumentative. Ada alasan, ada sebab, ada penyebab, ada faktor yang mendasari.
Adapun pengertian argumentatif (argumentasi) menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Keraf (2005)
Menurut Keraf, argumentasi merupakan suatu bentuk retorika untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang yang mendengarkan mampu mengerti dan mau melakukan sesuatu sesuai kehendak pembicara.
Bahar (1964)
Bahar menjelaskan bahwa Argumentasi merupaka sebuah esai atau proses penyampaian pesan dengan alasan yang kuat dan menggunakan penguatan alasan yang logis untuk mempengaruhi pendapat orang lain.
Elong (1942)
Argumentasi merupakan gaya atau cara memberikan landasan sebuah proposisi, sehingga seseorang mengerti dan memahami. Selain itu juga terdapat penguat gagasan untuk meyakinkan landasan maupun alasan.
Sehingga Pidato argumentasi (argumentative, argumentasi) dapat kita simpulkan bahwa hal itu merupakan cara atau ide untuk menyampaikan sebuah gagasan, dengan proposisi (kejadian), alasan dan penguat alasan.
Sampai disini kita mulai mengerti apa yang dimaksud pidato argumentasi itu sendiri kan? Selalu ada alasan yang kuat, sekira itu simpelnya. Sesuatu yang memiliki alasan dan alasan tersebut memakai landasan.
Ciri Pidato Argumentasi
Aku Mencintaimu karena ada ketertarikan jiwaku kepadamu, hal itu bisa kurasakan saat pertama kali aku melihatmu mengangkat cangkir kopi buatku di rumah sahabatmu.
Aku mencintaimu itu (proposisi)
ada ketertarikan jiwaku kepadamu (Alasan)
hal itu bisa kurasakan saat pertama kali aku melihatmu mengangkat bangkir kopi buatku di rumah sahabatmu (penguat)
Nah secara singkat begitulah contoh pidato argumentative, selalu ada posisi atau porposisi, alasan dan penguat alasan.
Sehingga ciri-ciri dari pidato ini adalah memiliki paragraf dengan kalimat-kalimat yang terdiri dari:
- Proposisi,
- Alasan,
- Penguat.
Untuk lebih memahami maka berikut penjelasannya, yaitu:
Proposisi
Apa itu porposisi?
Proposisi adalah pernyataan, entah ia salah atau benar, maka tergantung penilaian orang lain atau orang yang menafsirkannya. Sebab uji benar salah bergantung pada alasan-alasan setelahnya.
Pernyataan berbentuk lisan maupun tulisan, namun pernyataan ini masih membutuhkan koreksi dari lingkungan, entah mereka menerima maupun menolaknya, atau menyangkalnya.
Contoh Proposisi:
- Seluruh Prajurit Nanggala 402 Gugur,
- KKB Papua Adalah Teroris,
- Pendidikan agama merupakan dasar moral,
- Saya seorang malaikat,
- Saya tau tentang masa depan anda.
Dari kelima proposisi tersebut, maka 1,2 dan 3 adalah pernyataan yang benar, tetapi 4 dan 5 sebuah pernyataan yang kita sangkal. Kita menolak pernyataan tersebut.
Alasan Atau Argumen
Setelah adanya proposisi maka selanjutnya masuk kedalam alasan-alasan penguat, dan hal ini semua memiliki landasan yang logis.
- Seluruh Prajurit Nanggala 402 Gugur karena posisi terakhir kapal selam pada kedalaman 850 meter dibawah laut,
- KKB Papua Adalah Teroris sebab menimbulkan keresahan dan ketidak nyamanan,
- Pendidikan agama merupakan dasar moral sebab didalamnya memuat aqidah dan ketauhidan
- Saya seorang malaikat, hanya saja saya berbentuk manusia,
- Saya tau tentang masa depan anda sebab saya bisa memprediksi apa yang terjadi besok.
Penguat
Penguat merupakan pondasi dari sebuah alasan sehingga bisa kita terima dengan nalar. Bukan hanya alasan saja tetapi juga apa penyebab dari alasan tersebut.
Seluruh Prajurit Nanggala 402 Gugur karena posisi terakhir kapal selam pada kedalaman 850 meter dibawah laut. Sebab dengan kedalaman 850 meter tekanan hidrostatik meningkat. Dan bisa kita bayangkan, dalam kedalaman tersebut ketika kapal selam pecah, maka seketika gendang telinga pecah, paru-paru terisi penuh dengan air dan pecah seketika.
Intinya penguat argumen adalah sebuah landasan logis yang mendukung alasan itu sendiri. Hal ini terdukung oleh data-data yang baik. Berdasarkan penelitian, atau landasan hadist yang kuat.
Sehingga hakikat pidato argumentatif berdasarkan ciri-ciri tersebut, sangat jelas. Pernyataan-Argumen-Penguat Argumen (data-data).
Persiapan Penyusunan Naskah Argumentatif
Nah, bagaimana membuat pidato argumentasi ?
Sebelumnya kita harus memiliki persiapan yang baik dalam penyusunan naskah argumentasi, adapun persiapannya, yakni:
- Menemukan Tema kajian,
- Mengumpulkan fakta-fakta: mencari kelebihan dan kekurangan,
- Mencari alasan untuk memperkuat atau melemahkan,
- Mencari sumber atau data perbandingan: pendapat pakar atau sumber Ayat maupun hadist, dan
- Menarik kesimpulan yang utuh sesuai dengan tema
Karena ini sifatnya argumentasi, maka tidak boleh melakukan tanpa fakta dan data yang lengkap (kelebihan dan kekurangan), harus mendapatkan kajian yang mendalam.
Selanjutnya membuat alasan yang memperkuat sebuah fakta, maupun melemahkan fakta tersebut, dan hal ini mendapatkan dukungan fakta lapangan serta perbandingan pendapat pakar (hasil penelitian).
Mengambil kesimpulan yang tepat sesuai dengan tema yang telah diangkat sebelumnya.
Baik! untuk mempermudah pemahaman maka selanjutnya kita akan masuk kedalam contoh dari jenis pidato ini.
Contoh Pidato Argumentatif Singkat
Berikut terdapat beberapa contoh pidato argumentative:
Mengenal Palu Sidang Organisasi
Assalamu Alaikum War. Wab.
Mukadimmah atau pembuka pidato silahkan baca disini, Pembukaan Pidato Terkeren Dalam Sebuah Acara Formal Dan Semiformal. Kali ini kita akan langsung pada isi pidato.
Para hadirin yang kami banggakan.
Tahukah kita semua, dalam sebuah pertemuan dan persidangan organisasi, seorang pimpinan sidang memimpin sidang dengan menggunakan palu sidang.
Proposisi:
Maka kita harus mengetahui kegunaan palu sidang dalam persidangan sebuah organisasi.
Argumen:
Palu sidang sebuah organisasi akan menjadi penanda sebuah kebijakan telah dibuat, dan keputusan tersebut adalah mutlak dengan berbagai syarat.
Penguat Argumen:
Akan tetapi penggunaan palu sidang, memiliki aturan yakni dengan ketukan 1 kali, 3 kali. Semua memiliki makna khusus. Ketukan 1 kali bermakna skorsing sidang maupun penyerahan sidang, sementara ketukan 3 kali adalah membuka atau menutup sebuah siang, maupun memutuskan sebuah perkara atau aturan.
Penguat Tambahan:
Keberadaan palu sidang telah ada semenjak tahun 1450, Seorang Raja Britania Raya menunjuk seorang hakim untuk memimpin rapat. Sumber: organisasi.co.id.
Sehingga pada tahun 2021 ini pada zaman milenial masih menggunakan palu sidang sebagai simbol sebuah keputusan, dengan mengikuti jejak masa lampau.
Kesimpulan:
Maka dalam hal pelaksanaan sebuah sidang resmi organisasi, tidak lengkap tanpa menggunakan palu sidang, terutama dalam kegiatan kongres maupun rapat penting lainnya.
Demikian pidato ini, semoga memberikan manfaat buat kita semua.
Wassalamu Alaikum War Wab.
Baca juga beritaku: Ketukan Palu Sidang: Sejarah Awal dan Arti Jumlah Ketukan Palu
Jenis pidato argumentative, secara simpel dapat kita simpulkan sebagai sebuah pidato sebab akibat. Artinya selalu kita membahas dengan penyebab dan efek sebuah kondisi.
Sehingga jika kita diminta untuk menjelaskan tujuan dari teks pidato argumentative, maka sangat jelas yakni membuat seseorang mengerti dengan penjelasan alasan yang kuat
Adapun metode dalam membuat pidato jenis ini adalah metode perbandingan dan analisis, maupun ilustrasi, sebagaimana kita mengetahui ada beberapa metode penulisan naskah pidato, baca lengkap metode penulisan pidato.
Naskah Pidato argumentasi lainnya, tentang pendidikan anak.
Efek Era Milenial
Bapak ibu yang kami hormati, saat ini kita telah berada pada era milenial, sebagaimana Gen Y di Zaman Milenial, Dengan 9 Kelebihan Kekurangan. Hal ini menjadi perhatian kita semua, bahwa kehancuran moral sedang didepan mata kita dan akan merusak tatanan moral bangsa dan terutama agama.
Preposisi:
Efek Era Milenial merusak moral bangsa Indonesia.
Argumen:
Penurunan etika peserta didik yang bisa kita saksikan melalui tontonan yang kurang etis
Penguat Argumen:
Pada faktanya, siswa melakukan penganiyayaan kepada guru, dan kejadian tidak etis ini terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Penguat Tambahan:
Belum lagi kasus lain, seorang siswa menghajar kepala sekolah di Riau, meski pada akhirnya keduanya berdamai, namun ini pertanda telah terjadi kerusakan moral generasi muda dalam sisi etika.
Kesimpulan:
Era modern dan milenial telah membawa banyak perubahan baik, namun juga membawa efek negatif bagi kehidupan sosial bangsa. Dan hal ini harus menjadi perhatian kita semua, demi mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.
Inilah efek dunia digital daring yang terus menanjak dan menguasai kita semua dalam kehidupan sosial secara multidimensi dan tentu itu merupakan ancaman berat pada masa yang akan datang.
Demikian pidato ini, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih
Wassalamu Alaikum War. Wab.
Demikian pembahasan mengenai pidato argumen ini, pada intinya adalah membuat berbagai argumen yang logis dan masuk akal atau tidak mengada ada, sehingga pembaca mengerti atau memahami sebuah pidato.
Baca juga beritaku: Deskriptif Dan Eksplanatif, Pengertian, 2 Jenis Pidato Yang Tidak Terkenal